RANGKUMAN BAB V - BAB XI
MANUSIA DAN KEINDAHAN
Keindahan berasal dari kata Indah,
Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang memberi kita rasa senang bila
melihatnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai
keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan
dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan
budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi,
atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu,
untuk kesempurnaannya.
Herbet Read merumuskan bahwa keindahan
adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara
pencerapan-pencerapan indrawi manusia.
Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos
mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Thomas Aquinos (1225-1274) mengatakan
bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bila mana dilihat (Id qout
visum placet).
Khalil Gibran mengungkapkan bahwa
Keindahan adalah sesuatu yang menarik jiwamu. Keindahan adalah cinta yang tidak
memberi namun menerima.
Menurut Baumgarten adalah Keindahan
adalah keselur uhan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian- bagian
yang saling berhubungan satu sama lain, atau dengan keseluruhan itu sendiri.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “
Garis Besar Estetik” (Filsafat Keindahan), dalam bahasa Inggris Keindahan
diterjemahkan dengan kata “Beautiful”, bahasa Perancis “Beau” , Italia dan
Spanyol “Bello” , kata-kata itu ber asal dar i bahasa Latin “Bellum” , akar
katanya adalah “Bonum” yang berarti Kebaikan kemudian mempunyai bentuk
pengecilan menjadi “Bonellum” dan terakhir dipendekkan menjadi “bellum”.
Dapat membedakan antara keindahan
sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah
Keindahan dalam suatu kualitas yang
abstrak adalah keindahan yang tak dapat terlihat secara fisik dan bersifat
tidak beraturan, tetapi nilai dari keindahan itu dapat dirasakan,seperti contoh
keindahan ketika merasakan angin yang berhembus. Sedangkan keindahan sebagai
sebuah benda tertentu yang indah adalah kebalikan dari Keindahan dalam suatu
kualitas yang abstrak, dimana keindahan itu dapat dirasakan, dilihat maupun
dapat dikenang selama kita mengingatnya
Hubungan anatara manusia dan keindahan
sangatlah erat. Manusia sendiri merupakan hasil karya ciptaan Tuhan yang indah.
Lelaki yang tampan memiliki keindahannya sendiri, begitu juga wanita dengan
unsur-unsur seperti wajah, bentuk tubuh, kulit, dsb.
Pada dasarnya manusia memang mencintai
atau menyukai keindahan. Sebagai contoh manusia adalah mahluk yang sangat
menyukai keindahan dalam bentuk apapun,bisa dalam bentuk keindahan pemandangan
alam seperti menikmati indahnya laut,menikmati indahnya pemandangan
alam,pemandangan matahari ketika terbenam atau keindahan keindahan lainnya
BAB VI
MANUSIA DAN PENDERITAAN
Hubungan antara manusia dan penderitaan
Penderitaan jelas ada hubungannya dengan
manusia. Kita semua tahu apa itu penderitaan. Kita bahkan mengalaminya. Orang
biasa bilang bahwa penderitaan itu seperti bayangan yang selalu ada sepanjang
badan. Kadang-kadang bayangan itu di belakang kita sehingga kita tidak
menyadari keberadaannya. Tetapi sering juga bayangan itu membentang di depan.
Penderitaan menjadi sangat jelas dan mencekam. Tapi dengan penderitaan kita tau
apa artinya bersyukur, dengan penderitan kita tau bagaimana rasanya jatuh dan
berusaha untuk bangkit menjadi pribadi yang lebih baik lagi,dengan penderitaan
kita tau makna dari "Merendah untuk dapat melompat lebih tinggi" .
Penderitaan bukan semata-mata akan merugikan atau memperburuk hidup kita
sebagai umat manusia, bukan. Justru penderitaan membawa banyak pelajaran
agar hidup dengan lebih baik lagi.
Banyak orang menyatakan juga bahwa
penderitaan adalah salah satu cara untuk mendewasakan diri. Dari penderitaan
kita banyak diberi pelajaran, misalnya salah satu contoh penderitaan yaitu
ditinggal pergi orang terkasih untuk selama-lamanya setelah ditinggal kita baru
akan menyadari betapa berharganya dia. Setelah itu orang yang yang ditinggalkan
pasti akan lebih menjaga apa yang dia miliki sebelum akhirnya akan kehilangan
lagi.
Penyebab penderitaan juga macam-macam.
Ia datang kepada kita dalam bentuk sakit, gagal dalam usaha, diperlakukan
secara tidak adil, mengalami duka cita karena kematian orang yang kita kasihi,
musibah seperti bencana alam. Singkatnya ada banyak penyebab penderitaan. Apa
pun penyebabnya, penderitaan selalu ada. Ia seperti bayang-bayang yang selalu
menyertai hidup. Hanya orang yang sudah meninggal saja yang tidak mengenal dan
mengalami penderitaan. Atau mungkin juga orang mati menderita. Kita belum tahu
itu, karena kita belum mengalami sendiri.
BAB VII
MANUSIA DAN KEADILAN
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal
secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut
sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John
Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka
abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama
dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran”
Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: "Kita
tidak hidup di dunia yang adil" . Kebanyakan orang percaya bahwa
ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis
di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan
variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut
dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu
sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada
tempatnya
(http://id.wikipedia.org/wiki/Keadilan)
Pengertian Keadilan Menurut Definisi
Para Ahli – Pengertian keadilan menurut Aristoteles yang mengatakan bahwa
keadilan adalah tindakan yang terletak diantara memberikan terlalu banyak dan
sedikit yang dapat diartikan memberikan sesuatu kepada setiap orang sesuai
dengan apa yang menjadi haknya. Pengertian keadilan menurut Frans Magnis Suseno
yang mengatakan pendapatnya tentang pengertian keadilan adalah keadaan
antarmanusia yang diperlakukan dengan sama sesuai dengan hak dan kewajibannya
masing-masing. Pengertian keadilan menurut Notonegoro yang berpendapat bahwa
keadilan adalah suatu keadaan dikatakan adil jika sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku. Pengertian keadilan menurut Thomas Hubbes yang mengatakan bahwa
pengertian keadilan adalah sesuatu perbuatan dikatakan adil apabila telah
didasarkan pada perjanjian yang telah disepakati. Pengertian keadilan menurut
Plato yang menyatakan bahwa pengertian keadilan adalah diluar kemampuan manusia
biasa dimana keadilan hanya dapat ada di dalam hukum dan perundang-undangan
yang dibuat oleh para ahli yang khususnya memikirkan hal itu. Pengertian
keadilan menurut W.J.S Poerwadarminto yang mengatakan bahwa pengertian keadilan
adalah tidak berat sebelah, sepatutnya tidak sewenang-wenang. Pengertian
keadilan menurut definisi Imam Al-Khasim adalah mengambil hak dari orang yang
wajib memberikannya dan memberikannya kepada orang yang berhak menerimanya.
Keadilan sangat erat dengan manusia
karena memng keadilan sudah ada semenjak manusia dilahirkan contohnya seperti
TUHAN yang menghukum setiap umat yang melakukan kesalahan dan tidak
membeda-bedakan baik dia orang kaya maupun miskin sekali bersalah tetap
bersalah,namun DIA tetap adil juga karena tidak membeda-bedakan kasih-NYA pada
semua umatnya. contoh adil berikutnya adalah orang tua terhadap anaknya seperti
membagi uang saku sekolah, adil bukan berarti membagi sama rata tetapi
membagi sesuai kebutuhan anaknya. Anak yang mana yang mempunyai kebutuhan
paling banyak anak itulah yang diberi uang lebih besar. Untuk itu sikap adil
harus selalu ditegakan dimanapun agar tidak terjadi perselisihan dan kesalah
pahaman.
BAB VIII
PANDANGAN HIDUP
Pengertian Pandangan hidup
Setiap manusia mempunyai pandangan
hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena ia menentukan masa depan seseorang.
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan,
pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu
merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu
dan tempat hidupnya. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul
seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu
yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji
kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui
kebenarannya. Atas dasar itu manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai
pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.
Sebagai seorang mahasiswa
tentu saya mempunyai pandangan hidup.
Saya berpandangan bahwa saya ingin hidup
lebih baik lagi dan sukses dimasa yang akan datang dan menggapai cita-cita
saya.
Apa itu cita?CIta-cita ialah apa yang
diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan yang
hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia
makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang
dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan
akal, kemampuan jasmana, dan kepercayaan kepada Tuhan. Dan Untuk menuju itu
semua yang harus saya lakukan adalah selalu belajar dengan tekun,berdoa,dan
berusaha untuk mewujudkan itu semua.
Lalu bagaimana penerapan langkah-langkah
pandangan hidup yang baik?
(1) Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi
manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam
jal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa
setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup, maka kita dapat memastikan
bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada
sebelum manusia itu belum turun ke dunia.
(2) Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup
yang baik adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap
pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bemegara kita berpandangan pada
Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti
apa Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bemegara. Begitu juga bagai yang
berpandangan hidup pada agama Islam. Hendaknya kita mengerti apa itu Al-Qur'an,
Hadist dan ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu mengatur kehidupan baik di
dunia maupun di akherat.
(3) Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti
pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan menghayati
pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai
kebenaran pandangan hdiup itu sendiri.
Menghayati disini dapat diibaratkan
menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan
mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri. Langkah-langkah
yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa hal-hal yang
berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap lebih
tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai
pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan
memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri.
(4) Meyakini
Setelah mengetahui kebenaran dan
validitas, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dari segi kemasyarakatan
maupun negara dan dari kehidupan di akherat, maka hendaknya kita meyakini
pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini ini merupakan suatu hal
untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan
hidupnya.
(5) Mengabdi
Pengabdian merupakan sesuatu hal yang
penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan
diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka
kita akan merasakan manfaalnya. Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat
dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di
masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akherat.
(6)Mengamankan
Mungkin sudah merupakan sifat manusia
bahwa bila sudah mengabdikan din pada suatu pandangan hidup lalu ada orang lain
yang mengganggu dan atau mayalahkannya tentu dia tidak menerima dan bahkan
cendemng untuk mengadakan perlawanan. Hal ini karena kemungkinan merasakan
bahwa dalam berpandangan hidup itu dia telah mengikuti langkah-langkah
sebelumnya dan langkah-langkah yang ditempuhnya itu telah dibuktikan
kebenarannya sehingga akibatnya bila ada orang lain yang mengganggunya maka dia
pasti akan mengadakan suatu respon entah respon itu berwujud tindakan atau
lainnya.
Referensi :
Buku Ilmu Budaya Dasar oleh Widya
Nugroho dan Achmad Muchji diterbitkan oleh Universitas Gunadarma
BAB
IX
MANUSIA
DAN TANGGUNG JAWAB
A.
PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah keadaan
wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus
umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung,memikul jawab, menanggung
segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Tanggung
jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang
disengaja maupun yang tidak disengaja. Tangung jawab juga berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Seorang mahasiswa mempunyai kewajiban belajar. Bila belajar, maka hal itu
berarti ia telah memenuhi kewajibannya. Berarti pula ia telah bertanggung jawab
atas kewajibannya. Sudah tentu bagaimana kegiatan belajar si mahasiswa, itulah
kadar pertanggungjawabannya. Bila pada ujian ia mendapat nilai A, B atau C
itulah kadar pertanggung-jawabannya.
Bila si mahasiswa malas belajar, dan ia sadar akan hal itu. Tetapi ia tetap
tidak mau Belajar dengan alasan capek, segan dan lain-lain. Padahal ia
menghadapi ujian.Ini berarti bahwa si mahasiswa tidak memenuhi
kewajibannya,berarti pula ia tidak bertanggung jawab.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa
bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk
perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan
pengabdian atau pengorbanannya.Untuk memperoleh atau
meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha
melalui pendidikan,penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
B.
MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB
Manusia itu berjuang memenuhi keperluannya sendiri atau
untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia manghadapi
manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi
lingkungan alamo Dalam usahanya itu manusia juga menuadari
bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu
kekuasaan Tuhan. Dengan demikian
tanggung jawab itu dapat dibedakan
menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya.
Atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung
jawab, yaitu :
(a)
Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang
untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan
kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa
memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya
sendiri Menurut sifat dasamya manusia adalah mahluk bermoral,
tetapi manusia juga seorang pribadi. Karena merupakan seorang
pribadi maka manusia mempunyai pendapat sendiri,
perasaan sendiri angan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat,
perasaan dan angan-angan itu manusia berbuat dan
bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput dari
kesalahan, kekeliruan,baik yang disengaja maupun tidak.
Contoh:
Rudi membaca sambil berjalan. Meskipun sebentar-sebentar ia melihat
jalan, tetap juga ia lengah, dan terperosok ke sebuah
lobang. kakinya terkilir. Ia menyesali dirinya sendiri akan
kejadian itu.Ia harus beristirahat dirumah beberapa hari.
Konsekwensi tinggal di rumah beberapa hari merupakan tanggung jawab
sendiri akan kelengahannya.
(b)
Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri
dari suami-istri. ayah-ibu dan anak-anak. dan juga
orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga
wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini
menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan
kesejahteraan, keselamatan. pendidikan, dan kehidupan.
Contoh
:
Seorang ibu telah dikarunia tiga anak, kemudian
oleh sesuatu sebab suaminya meninggal dunia, karena ia tidak
mempunyai pekeIjaan/tidak beketja pada waktu
suaminya masih hidup maka demi rasa tanggung jawabnya
terhadap keluarga ia melacurkan diri.
Ditinjau dari segi moral hal ini tidak bisa diterima karena
melacurkan diri tennasuk tindakan di kutuk,
tetapi dari segi tanggung jawab ia
tennasuk orang yang dipuji. karena
demi rasa tanggung jawabnya terhadap keluarga ia
rela berkorban menjadi manusia yang hina dan
dikutuk.
(c)
Tanggung jawab terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan
manusia lain. sesuai dengan kedudukannya sebagai
mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia
lain maka ia hams berkomunikasi dengan
manusia lain tersebut. Sehingga dengan
demikian manusia di sini merupakan anggota masyarakat
yang tentunya mempunyai mempunyai tanggung jawab seperti anggota
masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam
masyarakat tersebut Wajarlah apabila segala tingkah laku dan
perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
Contoh:
Hanafi terlalu congkak dan sombong, ia mengejek dan menghina
pakaian pengantin adat Minangkabau. Ia tidak memakai
pakaian itu, bahkan penutup kepala yang
dikeramatkan pun semula ditolak. Tetapi setelah ada ancaman dari
pihak pengiring, terpaksa Hanafi mau memakainya juga. Di
dalam peralatan itu hampir-hampir pernikahan dibatalkan,karena
timbul perselisihan antara pihak kaum perempuan dengan
pihak kaum laki-laki. Pangkalnya dari Hanafi juga. Ia berkata
pakaian mempelai yang masih sekarang dilazimkan di negerinya,
yaitu pakaian secara zaman dahulu, disebutkannya cara anak komedi Istambul.
Jika ia dipaksa memakai secara itu, sukalah urung
sahaja, demikian katanya dengan pendek. Setelah timbul pertengkaran
di dalam keluarga pihaknya sendiri akhimya diterimalah,
bahwa ia memakai smoking, yaitu jas hitam, celana hitam, dengan berompi
dan berdasi putih. Tetapi waktu hendak menutup
kepalanya, sudah berselisih pula. Dengan
kekerasan ia menolak pakaian dester
suluk,yaitu pakaian orang Minangkabau. Bertangisan sekalipun
perempuan meminta supaya ia jangan menolak tanda
keminangkabauan yang satu, yaitu selama beralat saja. Jika peralatan
sudah selesai, bolehlah ia nanti memakai sekehendak hatinya pula. Hanafi tetap
menolak kehendak orang tua, ia tidak hendak menutup kepala, karena
lebih gila pula dari pada anak komidi, bila
memakai dester saluk dengan baju smoking dan dasi.
Setelah ibunya sendiri hilang sabamya dan memukul-mukul dada di
muka anak yang “terpelajar” itu, barulah Hanafi menurut kehendak orang banyak,
sambil mengeluh dan teringat akan badannya yang sudah “tergadai”.
Untunglah ia menurutkan hal menutup kepala itu, karena sekalian pengantar dan
pasuinandan (pengiring bangsa perempuan) sudah berkata bahwa mereka talc
sudi mengiringkan “mempelai didong”. Akhimya Hanafi tunduk pula dengan
norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, Meskipun harus bersitegang dahulu.
Sebagai pertanggungjawaban kecongkakan dan kesombongannya itu, Hanafi
harus menerima rasa antipati dari masyarakat Minangkabau yang sangat
ketat terhadap adat itu (salah asuhan)
(d). Tanggung
jawab kepada Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga
negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku
manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara.
Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah,
maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
Contoh:
1) Dalam
novel jalan tak ada ujung karya Muchtar Lubis, Guru Isa yang tekenal
sebagai guru yang baik, terpaksa mencuri barang-barang milik sekolah demi
rumah tangganya. Perbuatan guru isa ini harus pula dipertanggung jawabkan
kepada pemerintah kalau perbuataan itu diketahui ia harus berurusan dengan
pihak kepolisian dan pengadilan.
2) Kumbakarna
menolak perintah kakaknya, juga rajanya yaitu Rahwana untuk
berperang melawan rama, karena kakanya berbuat keburukan. Bukan main Rahwana.
Ia membangkit-bangkitkan hutang budi Kumbakama terhadap kerajan Alengka.
Kumbakama menyadari kedudukannya sebagai pang1ima perang, karena itu berangkat
juga ia ke medan perang menghadapi Rama. Akan tetapi ia maju ke medan
perang bukan karena membela kakanya, melainkan karena rasa tanggung jawabnya
sebagai panglima yang harus membela negara ( Ramayana)
(e). Tanggung
jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan
untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab Iangsnng
ternadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman
Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab sud melalui berbagai macam agama
Pelanggaran dari hukuman-hukuman tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan
dan jika dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka
Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah
Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya
dilakukan manusia ternadap Tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk
memenuhi tanggung jawabnya, manusia perlu pengorbanan.
Contoh:
Seorang biarawati dengan ikhlas tidak menikah selama hidupnya karena dituntut
tanggung jawabnya terhadap Tuhan sesuai dengan hukum-hukum yang ada
pada agamanya, hal ini dilakukan agar ia dapat sepenuhnya
mengabdikan din kepada Tuhan demi rasa tanggung jawabnya.
Dalam rangka memenuhi tanggung jawab ini ia
berkorban tidak memenuhi kodrat manusia
pada umumnya yang seharusnya meneruskan
keturunannya yang sebetulnya juga merupakan sebagian
tanggung jawabnya sebagai mahluk Tuhan.
BAB
X
MANUSIA
DAN KEGELISAHAN
Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah (bukan geli-geli
basah lho, hehehe) , yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa
khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal
yang menggambarkan seseorang tidak tenteram hati maupun perbuatannya, merasa
khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam
kecemasan.
Banyak yang
menilai kegelisahan ada macam-macam diantaranya adalah kegelisahan negatif dan
positif yang di artikan sebagai berikut :
1. Kegelisahan Negatif : kegelisahan yang berlebih-lebihan, atau yang melewati
batas, yaitu kegelisahan yang berhenti pada titik merasakan kelemahan, di mana
orang yang mengalaminya sama sekali tidak bisa melakukan perubahan positif atau
langkah-langkah konkret untuk berubah atau mencapai tujuan yang diinginkan,
yaitu kegelisahan dalam ‘menanti-nanti’ sesuatu yang tidak jelas atau tidak
ada. Tentu saja hal ini merupakan ancaman bagi eksistensi manusia sebagai
kesatuan yang integral.
2. Kegelisahan Positif : Dasar kehidupan atau sebagai kesadaran yang dapat menjadi
spirit dalam memecahkan banyak permasalahan, atau sebagai tanda peringatan,
kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap bahaya-bahaya atau hal-hal yang datang
secara tiba-tiba dan tak terduga. Ia juga merupakan kekuatan dalam menghadapi
kondisi-kondisi baru dan dapat membantu dalam beradaptasi. Singkatnya, ia
merupakan faktor penting yang dibutuhkan manusia. Sedangkan “kegelisahan
negatif” jelas sangat membahayakan, seperti gula pada darah; ketika ketinggian
kadarnya membahayakan kesehatan manusia.
2.2 Sebab-Sebab Orang Gelisah
Gelisah terkadang membuat seseorang tidak nyaman.
Kegelisahan berasal
dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya,
selalu merasa khawatir,
dan cemas. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan
orang-orang menjadi
gelisah. Diantaranya :
1. Panik
Panik adalah sebuah perasaan dari
ketakutan dan kecemasan. Panik merupakan ketakutan dan kecemasan yang terjadi
secara mendadak dari sebuah peristiwa yang terjadi. Rasa panik dapat
menyebabkan seseorang menjadi gelisah.
Dengan adanya rasa panik otomatis timbulnya perasaan
tidak tenang dan
mengakibatkan seseorang menjadi gelisah.
2. Kesulitan ekonomi
Kesulitan ekonomi merupakan
kesulitan yang dialami ketika seseorang merasakan kondisi sulit dalam kehidupan
ekonomi. Seperti hal nya tidak mempunyai uang atau kelangkaan dalam suatu
barang pemuas kebutuhan. Dengan adanya kesulitan ekonomi, ada beberapa orang
yang merasa terdesak dan gelisah untuk berfikir bagaimana caranya agar bisa
menyelesaikan kesulitan ekonomi tersebut.
3. Persiapan yang tidak matang
Segala sesuatu kegiatan yang
dilakukan, harus dengan persiapan yang matang. Apabila kita akan melakukan
sesuatu tetapi belum ada persiapan yang matang, maka dapat terjadi
kegelisahan. Contoh nya seperti dalam menghadapi ujian, tetapi belum ada
persiapan yang matang dalam menjalani ujian tersebut, maka kemungkinan perasaan
gelisah akan timbul.
2.3 Usaha-Usaha Mengatasi Kegelisahan
Kegelisahan nyatanya membuat pikiran dan
perasaan seseorang merasa tidak nyaman. Ada beberapa usaha – usaha yang perlu
kita ketahui untuk mengatasi kegelisahan, diantara nya :
1. Bersikap tenang
Tenang merupakan sikap mengontrol
perasaan menjadi rileks. Pada saat seseorang merasa gelisah, sikap tenang dapat
membantu menghilangkan atau mengurangi
kegelisahan dengan me rileks kan perasaan serta
fikiran.
2. Intropeksi diri
Pada saat gelisah, intropeksi
diri sangat diperlukan untuk membantu menghilangkanperasaan gelisah. Dengan
adanya intropeksi diri seseorang akan mulai berfikir apa penyebab
kegelisahan nya dan bagaimana cara menyelesaikan
permasalahan nya tanpa harus
merasa gelisah.
3.Berserah diri kepada Tuhan
Kegelisahan terkadang membuat diri
seseorang lupa akan ada nya Tuhan
yang selalu siap membantu . Apapun yang membuat kita
gelisah, apabila kita
memasrahkan diri kepada tuhan kemungkinan tuhan akan
memberikan jalan keluar
dari kegelisahan yang kita alami.
4.Bercerita kepada seseorang
Apabila sedang mengalami kegelisahan,
alangkah baik nya apabila seseorang dapat menceritakan permasalahan
yangmembuatnya gelisah. Dengan adanya bercerita kepada seseorang, permasalahan
yangsedang dialami bisa mendapatkankan pendapat ataupun saran. Jadi kemungkinan
kegelisahan tidak akan bertambah dengan adanya pendapat atau saran yang
diterima.
2.4 Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata ini
berasal dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang.
Sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari
yang lain atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal – hal yang
berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang
lain. Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar atau
lama orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan, sudah tentu dengan sebab
dan kadar yang berbeda satu sama lain.
2.5 Kesepian
Kesepian berasal dari
kata sepi yang berarti sunyi atau lenggang, sehingga kata kesepian berarti
merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami
kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia. Lama rasa sepi itu bergantung
kepada mental orang dan kasus penyebabnya. Kesepian itu akibat dari
keterasingan. Keterasingan dapat disebabkan sikap buruk seperti sombong,
angkuh, keras kepala, yang membuat manusia diasingkan oleh kehidupan sosialnya.
2.6 Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal
dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tanpa arah
yang jelas atau tanpa usul-usul yang jelas. Ketidakpastian adalah sebutan yang
digunakan dengan berbagai cara disejumlah bidang termaksud filosofi,fisika,
statistika dan lain-lain nya.
2.8 Usaha-Usaha Mengatasi Ketidakpastian
1. Konsultasi
Untuk dapat menghilangkan atau
menyembuhkan ketidakpastian tersebut tergantung kepada mental penderita
bagaimana cara seorang penderita tersebut dapat mengatasi ketidakpastian
nya. Bisa dengan cara konsultasi kepada teman atau kepada seorang psikolog
untuk memberikan arahan dan saran untuk menyelesaikan ketidakpastian nya.
2. Berfikir logis
Dengan
adanya ketidakpastian, dibutuhkan cara berpikir yang logis untuk menentukan
putusan dari ketidakpastian. Berpikir yang logis dapat memudahkan dalam
menemukan keputusan ketidakpastian.
CONTOH KASUS
Kegelisahan Dalam Menghadapi Kemiskinan
Amerika Serikat sebagainegara maju pernah
menghadapi masalah
kemiskinan, terutama pada masa resesi ekonomi tahun
1930-an. Bahkan, tahun
1960-an Amerika Serikat tercatat sebagai negara adi
daya dan terkaya di dunia.
Sebagian besar penduduknya hidup dalam kecukupan,
Amerika Serikat juga telah
banyak memberi bantuan kepada negara-negara lain.
Namun, di balik keadaan itu
tercatat sebanyak 32 juta orang atau 1/6 dari jumlah
penduduknya tergolong
miskin.
Bank Dunia (World Bank) mengidentifikasikan penyebab
kemiskinan dari perspektif akses dari individu terhadap sejumlah aset yang
penting dalam menunjang kehidupan, yakni aset dasar kehidupan (misalnya
kesehatan dan ketrampilan/pengetahuan), aset
alam (misalnya tanah pertanian atau lahan olahan),
aset fisik (misalnya modal,
sarana produksi dan infrastruktur), aset keuangan
(misalnya kredit bank dan
pinjaman lainnya) dan aset sosial (misalnya jaminan
sosial dan hak-hak
politik). Ketiadaan akses dari satu atau lebih dari
aset-aset diatas adalah
penyebab seseorang jatuh terjerembab kedalam
kemiskinan dan menyebabkan suatu
kegelisahan.
Dari perspektif lapangan kerja, gambaran umum solusi
untuk mengatasi kegelisahan dalam menghadapi kemiskinan dengan membuka akses
bagi individu pada seluruh sumber daya. Misalnya, dengan memberikan akses bagi
individu miskin pada ketersediaan lahan olahan ditambah dengan skema pinjaman
yang menarik dan ketersediaan infrastruktur yang diperlukan, akan memungkinkan
individu miskin tersebut untuk meningkatkan produktifitasnya sehingga dalam
waktu tertentu dapat diharapkan individu miskin tersebut akan sanggup memenuhi
kebutuhannya yang pada akhirnya akan meningkatkan taraf hidupanya.
Namun selain membuka akses yang ada diatas, masih
diperlukan satu langkah penting
lainnya untuk menghadapi kegelisahan kemiskinan,
dengan memberikan jaminan
sosial kepada individu tertentu yang berhadapan dengan
segenap keterbatasan
misalnya orang-orang cacat dan lanjut usia
BAB
XI
MANUSIA
DAN HARAPAN
MANUSIA
DAN HARAPAN
Setiap
manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati
dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya
berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing, Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa “Si pungguk merindukan bulan”
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing, Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa “Si pungguk merindukan bulan”
Berhasil
atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan,
misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak
ada usaha, tidak pernah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai.
Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A. luluspun mungkin tidak.
Harapan
harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha
dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa
merupakan sarana terkabulnya harapan.
Pengertian Harapan
Pengertian Harapan
Harapan berasal dan kata harap yang berarti keinginan
supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat
terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.Jadi untuk
mewujudkan harapan itu harus disertai dengan usaha yang sesuai dengan apa yang
diharapkan Bila dibandingkan dengan cita-cita , maka harapan mengandung
pengertian tidak terlalu muluk: sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi
bintang. Antar harapan dan cita-cita terdapat persamaam yaitu :
• keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud
• pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
• keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud
• pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
Persamaan
Harapan Dan Cita-Cita
Harapan
berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga
harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan
menyangkut masa depan.
Setiap
manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati
dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya
berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada
pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing.
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai
harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri
sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud,
maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh.
Manusia
wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Cita-cita merupakan Impian yang disertai dengan tindakan dan juga di berikan batas waktu. Jadi kalau kita bermimpi untuk menjadi netpreneur yang sukses, ya… harus di sertai tindakan jangan cuma berandai-andai saja. Serta jangan lupa di berikan target waktu sehingga kita punya timeline kapan hal tersebut kita inginkan terealiasasi.
Cita-cita merupakan Impian yang disertai dengan tindakan dan juga di berikan batas waktu. Jadi kalau kita bermimpi untuk menjadi netpreneur yang sukses, ya… harus di sertai tindakan jangan cuma berandai-andai saja. Serta jangan lupa di berikan target waktu sehingga kita punya timeline kapan hal tersebut kita inginkan terealiasasi.
Dari
kecil kita pasti dinasehati oleh orangtua, guru ataupun buku untuk
menggantungkan cita-cita setinggi langit. Semua itu memang benar karena dengan
adanya cita-cita atau impian dalam hidup kita akan membuat kita semangat dan
bekerja keras untuk menggapai kehidupan yang lebih baik di dunia.
Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak.
Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak.
Tidak
semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita,
maka bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak
dengan hidup yang berkecukupan. Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar
cita-cita kita bisa mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca atau
melihat film motivasi hidup seperti laskar pelangi.
Bila
dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu
muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antara harapan
dan cita-cita terdapat persamaan yaitu: keduanya menyangkut masa depan karena
belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan
hal yang lebih baik ataumeningkat.
Penyebab
Manusia Mempunyai Harapan
Menurut
kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langusung
disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau
anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan
hidup. Ditengah – tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan
berkembang baik fisik/jasmani maupun mental/ spiritualnya. Ada dua hal yang
mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan
dorongan kebutuhan hidup.
• Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pcmbawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
• Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pcmbawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan
kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis,
tertawa, bergembira, dan scbagainya. Seperti halnya orang yang menonton
Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar
penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua
belah pihak gagal, justru sedihlah mereka.
Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan perlu makan, berkembang biak dan mati. Yang mirip dengan kodrat manusia ialah kodrat binatang, walau bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Perbedaan antara kedua mahluk itu, ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak. Budi ialah akal, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, sebab bila orang akan memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu barang yang dipilihnya.
Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan perlu makan, berkembang biak dan mati. Yang mirip dengan kodrat manusia ialah kodrat binatang, walau bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Perbedaan antara kedua mahluk itu, ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak. Budi ialah akal, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, sebab bila orang akan memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu barang yang dipilihnya.
Dengan
budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang
benar dan mana yang
salah, dan dengan kehendaknya manusia dapat memilih. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bcrsama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.
salah, dan dengan kehendaknya manusia dapat memilih. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bcrsama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.
•
Dorongan kebutuhan hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besamya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani
Kebutuhan jasmaniah misalnya ; makan, minum, pakaian, rumah. (sandang, pangan,
dan papan), ketenangan, hiburan, dan keberhasilan.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain.
Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah
maupun kemampuan berpikimya.
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besamya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani
Kebutuhan jasmaniah misalnya ; makan, minum, pakaian, rumah. (sandang, pangan,
dan papan), ketenangan, hiburan, dan keberhasilan.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain.
Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah
maupun kemampuan berpikimya.
Dengan
adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia
mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Menurut
Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan
manusia itu ialah :
a) kelangsungan hidup (survival)
b) keamanan ( safety )
c) hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) diakui lingkungan (status)
e) perwujudan cita-cita (self actualization)
manusia itu ialah :
a) kelangsungan hidup (survival)
b) keamanan ( safety )
c) hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) diakui lingkungan (status)
e) perwujudan cita-cita (self actualization)
Komentar
Posting Komentar